Minggu, 05 April 2009

JUJUR, LUPUT DARI TIANG GANTUNGAN

Kiriman : Penerbit Mizan via Buku Islam

“Honesty is the best policy” demikian dinasihatkan William Shakespeare. Bukti bahwa kejujuran adalah sebuah sikap paling bijaksana dan ‘menyelesaikan masalah’, dikemukakan Linda Buckley-Archer dalam satu bagian paling menarik buku Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu.

Pada sebuah bagian dikisahkan Peter dan Kate bersama Keluarga Parson Ledbury menghadap Raja George dan Ratu Charlotte di Buckingham House abad 18, (belum menjadi Buckingham Palace). Sebelumnya Peter berbohong kepada keluarga Ledbury bahwa ia seorang berdarah Jerman yang tersesat di London. Peter harus menghadapi kenyataan bahwa Sang Ratu yang berdarah Jerman senang sekali bertemu dengannya. Peter tahu, hukuman bagi siapa pun yang berkata bohong kepada seorang Ratu pada masa itu adalah tiang gantungan. Ternyata, Ratu benar-benar mengajak Peter berbicara dalam bahasa Jerman—bahasa yang sama sekali tidak dikuasai Peter.

“Aku tahu bahwa keluargamu berasal dari Jerman, Master Shock,” kata Ratu Charlotte.

“Wie ich mich danach sehne, nach Preussen zurückzukehren. Wo lebt denn Ihre Familie nun, Meister Shock? Wann kamen Sie ertmals nach England?”

Peter gelagapan. Tak bisa menjawab.
Hanya ada satu cara. Dia harus berkata jujur.

“Saya berbohong saat mengatakan memiliki keluarga di Jerman, Yang Mulia.”

Sang Ratu kaget.

“Tetapi mengapa kau berbohong mengenai hal semacam ini?”

“Karena saya merasa Mrs. Byng tidak akan memercayai saya jika saya mengatakan yang sebenarnya.”

“Dan apakah kebenarannya, Master Shock?”

“Kami sedang mengejar seekor anjing, saat, entah bagaimana, kami menabrak sebuah mesin anti-gravitasi—tolong jangan bertanya kepada saya tentang mesin itu karena saya tidak mengerti. Nah, entah bagaimana, mesin itu membawa saya dan Kate hingga dua setengah abad ke belakang di tahun 1763. Kemudian seseorang mencurinya ... Kami berasal dari abad kedua puluh satu dan tidak bisa kembali ke sana lagi—meskipun saya akan sangat menghargainya jika Anda tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun ...”

Sang Ratu menatap Peter tanpa mengatakan apa pun, lalu mulai tertawa. Dia berjalan menjauh, sambil tertawa, dan Peter mendengarnya berkata kepada dayang-dayangnya: “Dia anak yang sangat lucu Elizabeth. Aku iri kepadanya karena dia memiliki kemerdekaan untuk berkhayal.”

Peter telah berkata sebenarnya dan luput dari hukuman!

Promosi Mizan, Jl. Cinambo 135 Bandung, 022 7834310, email: penerbitmizan@ yahoo.com
http://www.mizan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar