Minggu, 05 April 2009

Not FadeAway: The Life and Music of Buddy Holly


Sumber :The Age Cameron Woodhead, March 13, 2009

By : John Gribbin, Icon Books, $35

HALFWAY through this concise, immensely readable biography of Charles Hardin Holley, John Gribbin makes the astounding claim that ‘‘they were about to begin the most significant and influential tour in the entire history of popular music’’. He’s not referring to the Beatles’ conquest of the US in 1964, but Buddy Holly’s tour of the UK in 1958. After due consideration, I’m inclined to agree. It was, he claims, the genesis of the British pop explosion and Holly (not Elvis) was the detonator. The likes of Lennon, McCartney, Jagger, Richards and Clapton saw the shape of the future when Holly stepped on stage at the Trocadero Cinema at London’s Elephant and Castle. Free of rock hyperbole, this is an intelligent, sometimes wry, always informed compression of a short, staggeringly productive life that leaves the author and the reader wondering just what Holly might have achieved had he lived.

OBAMA INGIN DUNIA TANPA NUKLIR

Diperbaharui pada: 05 April, 2009 - Published 09:50 GMT
Sumber : BBC Indonesia via email berlangganan
Barack H Obama
Barack H Obama hadir bersama istrinya, Michelle di Praha
Presiden Amerika Barack Obama menyajikan garis besar visi dunia bebas senjata nuklir dalam pidato penting di Eropa.

Saat berbicara di hadapan massa lebih dari 30 ribu warga di ibukota Republik Ceko, Praha, Presiden Barack Obama menyampaikan seruan untuk menghentikan penyebaran senjata nuklir.

"Keberadaan ribuan senjata nuklir merupakan warisan paling berbahaya Perang Dingin," kata Obama.

"Hari ini Perang Dingin telah sirna, tapi ribuan senjata belum," tambahnya.

Hari ini Perang Dingin telah sirna, tapi ribuan senjata belum
Barack H Obama
Presiden AS

Obama mengatakan, dia telah menyatakan secara jelas komitmen Amerika untuk mengupaya dunia tanpa senjata semacam itu.

Dia mengatakan, Amerika akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi peran senjata nuklir dalam strategi keamananya, dan memulai putaran baru perundingan baru mengenai pembatasan senjata dengan Rusia.

Obama menambahkan, pemerintahnya akan mengupayakan Amerika ikut meratifikasi traktat pelarangan uji nuklir interasional.

Dan, menurut Obama, Washington akan mengupaya kesepakatan baru untuk melarang produksi fissile material (bahan yang menopang reaksi berantai dalam fisi nuklir).

Obama mengatakan, pemerintahnya akan berusaha untuk berhubungan dengan Iran, dan menyodorkan kepada Iran pilihan antara mendapatkan akses ke energi nuklir damai, atau menghadapi risiko isolasi dengan strategi nuklirnya saat ini, yang menurut Obama, menimbulkan ancaman yang jelas.

Akan berjuang

Meski cita-cita nuklirnya mungkin tidak tercapai dalam masa hidupnya, Obama mengatakan, dia akan berjuang untuk mencapainya.

Obama mengatakan, sepanjang Iran masih tetap menjadi potensi ancaman nuklir, Amerika akan terus menggarap perisai pertahanan rudal, yang sebagian ditempatkan di Polandia dan Republik Ceko.

Presiden Amerika berpidato menjelang pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa di Praha, beberapa jam setelah Korea Utara meluncurkan roket dengan mengesampingkan peringatan internasional.

Obama mengutuk peluncuran itu, dan menyatakannya provokasi itu menekankan perlunya tindakan diambil.

"Kini tiba saatnya rekasi tegas internasional, dan Korea Utara harus tahu bahwa jalan menuju keamanan tidak akan pernah datang melalui senjata ilegal, kata Obama.

OBAMA, BROWN TEKANKAN LANGKAH BERSAMA ATASI KRISIS EKONOMI

Sumber : VOA News berlangganan

01/04/2009

Britain's Prime Minister Gordon Brown, left, and U.S. President Barack Obama shake hands following a news conference at the Foreign and Commonwealth Office in London, 01 Apr 2009
Gordon Brown dan Barack Obama di London, 01 Apr 2009
Presiden Amerika Barack Obama dan PM Inggris Gordon Brown menyerukan persatuan dunia dalam menghadapi krisis ekonomi dunia. Kedua pemimpin itu bertemu hari ini di London menjelang KTT G-20 hari Kamis.

Obama menegaskan perlunya memusatkan perhatian pada kesamaan pandangan dan bukan pada perbedaan di antara negara-negara besar dunia. Keduanya juga mengatakan proteksionisme bukanlah solusi atas perekonomian dunia yang melemah.

Di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan para pemimpin G-20 itu akan menyusun kesepakatan kokoh mengenai reformasi pasar.

Merkel mengatakan, ia sepakat dengan keteguhan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy yang mengatakan tidak akan menerima kompromi palsu pada KTT itu.

Namun ia mengatakan ancaman Sarkozy untuk melakukan walkout dalam KTT bukan langkah produktif. Menteri Keuangan Perancis mengisyaratkan bahwa Sarkozy akan melakukan walkout jika pertemuan gagal untuk menyepakati peraturan yang lebih ketat tentang pasar keuangan global.

ISLAMIC PARTY HOLDS HUGE ELECTION RALLY IN JAKARTA


Sumber : Yahoo! News Malaysia via Yahoo! Alerts AFP - Tuesday, March 31

JAKARTA (AFP) - - More than 100,000 people turned out in Jakarta on Monday at an election rally held by the Islam-based Prosperous Justice Party (PKS) ahead of Indonesia's April 9 legislative polls.

Party supporters filled the national stadium waving yellow, black and white party flags as the world's third-biggest democracy after India and the United States counted down to election day.

Police said there were around 100,000 in the stadium, which was packed to the rafters, with many thousands more outside, even though opinion polls show the PKS is likely to struggle to win five percent of the vote.

Party president Tifatul Sembiring warmed up the crowd by joining with PKS lawmakers to sing a party song to a rock-pop tune backed by a young all-male band.

But his message of pluralism and tolerance clashed with party T-shirts on sale outside the stadium bearing slogans such as "Islam is the highest, there's no higher than Islam."

Party officials encouraged the crowd to shout "Allahu Akbar" (God is Greater) at significant moments throughout the rally.

"I want to tell the Indonesian people that if you choose us we will give you change, if you choose us we will give you power," Sembiring said, promising free education and "social welfare" for all.

"We will fight for you, we will fight for your children, we will fight for your wives. For all religions, we do not differentiate, we will protect you."

He reminded supporters that the PKS has not been tainted by an ongoing anti-corruption drive which has seen the arrest of several lawmakers and senior officials.

"Some people are named after prophets but they have been arrested by the KPK (anti-corruption commission) for corruption, but no one from the PKS has ever been arrested by the KPK," he said.

Observers have been closely watching the PKS, which espouses a moderate form of Islam, despite its links to Egypt's banned Muslim Brotherhood.

Founded after the 1998 fall of the Suharto dictatorship, it has scored stunning successes in recent regional elections on the back of its clean and pious image in the mainly Muslim archipelago of 234 million people.

But its hopes of winning 20 percent of the vote -- enough to field its own candidate in presidential elections in July -- seem to have foundered as polls show voters continue to prefer nationalist parties.

It has scored less than five percent in recent surveys, in part because of its strong support for a new anti-pornography law that is seen by many as out of step with Indonesia's diverse cultures, analysts said.

Party loyalist Weny, 38, said she supported the introduction of sharia, or Islamic, law to Indonesia.

"Islam protects everyone. If sharia laws are followed there will be no murders or robberies. Non-Muslims shouldn't worry about voting for the PKS because they will be free to practise their religion," the teacher told AFP.

Hotel worker Ahmad Zaid, 28, said he was disgusted by other parties' use of female dancers and pop singers at their election rallies and appreciated the PKS's style.

"Many other parties engage dungdut (traditional folk) singers and dancers for their campaigns but I consider this sinful. The PKS didn't do that so I'm convinced it has the right leaders," he said.

Hawkers outside the stadium sold party T-shirts urging people to fight jihad, or "holy war," in the Palestinian territories

JUJUR, LUPUT DARI TIANG GANTUNGAN

Kiriman : Penerbit Mizan via Buku Islam

“Honesty is the best policy” demikian dinasihatkan William Shakespeare. Bukti bahwa kejujuran adalah sebuah sikap paling bijaksana dan ‘menyelesaikan masalah’, dikemukakan Linda Buckley-Archer dalam satu bagian paling menarik buku Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu.

Pada sebuah bagian dikisahkan Peter dan Kate bersama Keluarga Parson Ledbury menghadap Raja George dan Ratu Charlotte di Buckingham House abad 18, (belum menjadi Buckingham Palace). Sebelumnya Peter berbohong kepada keluarga Ledbury bahwa ia seorang berdarah Jerman yang tersesat di London. Peter harus menghadapi kenyataan bahwa Sang Ratu yang berdarah Jerman senang sekali bertemu dengannya. Peter tahu, hukuman bagi siapa pun yang berkata bohong kepada seorang Ratu pada masa itu adalah tiang gantungan. Ternyata, Ratu benar-benar mengajak Peter berbicara dalam bahasa Jerman—bahasa yang sama sekali tidak dikuasai Peter.

“Aku tahu bahwa keluargamu berasal dari Jerman, Master Shock,” kata Ratu Charlotte.

“Wie ich mich danach sehne, nach Preussen zurückzukehren. Wo lebt denn Ihre Familie nun, Meister Shock? Wann kamen Sie ertmals nach England?”

Peter gelagapan. Tak bisa menjawab.
Hanya ada satu cara. Dia harus berkata jujur.

“Saya berbohong saat mengatakan memiliki keluarga di Jerman, Yang Mulia.”

Sang Ratu kaget.

“Tetapi mengapa kau berbohong mengenai hal semacam ini?”

“Karena saya merasa Mrs. Byng tidak akan memercayai saya jika saya mengatakan yang sebenarnya.”

“Dan apakah kebenarannya, Master Shock?”

“Kami sedang mengejar seekor anjing, saat, entah bagaimana, kami menabrak sebuah mesin anti-gravitasi—tolong jangan bertanya kepada saya tentang mesin itu karena saya tidak mengerti. Nah, entah bagaimana, mesin itu membawa saya dan Kate hingga dua setengah abad ke belakang di tahun 1763. Kemudian seseorang mencurinya ... Kami berasal dari abad kedua puluh satu dan tidak bisa kembali ke sana lagi—meskipun saya akan sangat menghargainya jika Anda tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun ...”

Sang Ratu menatap Peter tanpa mengatakan apa pun, lalu mulai tertawa. Dia berjalan menjauh, sambil tertawa, dan Peter mendengarnya berkata kepada dayang-dayangnya: “Dia anak yang sangat lucu Elizabeth. Aku iri kepadanya karena dia memiliki kemerdekaan untuk berkhayal.”

Peter telah berkata sebenarnya dan luput dari hukuman!

Promosi Mizan, Jl. Cinambo 135 Bandung, 022 7834310, email: penerbitmizan@ yahoo.com
http://www.mizan.com

BISNIS BUKU TERTATIH-TATIH DI TENGAH KRISIS

Sumber : Surabaya Post, Kiriman Dinamika Ebook via Pasar Buku

Surabaya Post, Rabu, 25 Maret 2009. Buku adalah jendela dunia. Dengan segala manfaatnya, wajar jika bagi sebagian orang, buku menjadi kebutuhan primer. Buku kemudian berkembang menjadi aset sebuah industri.
Artinya, selain sebagai ‘jendela dunia’, keberadaan buku kemudian juga menjelma sebagai sebuah industri.

“Bisnis buku itu unik, Mas. Tidak seperti produk bisnis lainnya. Selain bicara masalah untung rugi, ada juga masalah sosial dan kemanusiaan di sana,” ujar Budi Santoso, koordinator Kampung Ilmu ketika ditanya tentang prospek bisnis buku, Selasa (24/3). Baginya, bisnis buku adalah
aktivitas yang di dalamnya seseorang bisa bertindak sosial sekaligus sambil mencari keuntungan. Kampung Ilmu sendiri adalah sebuah sentra penjualan buku, baik bekas maupun baru.

Budi mengakui pendapatan dari penjualan buku adalah salah satu yang hingga kini tengah menjadi pikirannya. Bagaimana pun, dari omzet penjualan bukulah seluruh pedagang di Kampung Ilmu menggantungkan hidupnya.

“Sejak dibuka, praktis kita masih merugi terus. Paling modal yang kembali baru sekitar 60% sampai 70%,” ujarnya. Kondisi tersebut diperparah dengan dampak krisis yang belakangan melanda.

Toh, tidak hanya Budi dan para pedagang buku di Kampung Ilmu saja yang merasakan getah kris global di dunia bisnis buku. Beberapa penerbit buku juga mengeluhkan penurunan omzet sejak krisis melanda. “Penurunan omzet cukup terasa sejak krisis melanda. Hal itu sampai mempengaruhi target penjualan yang telah kita canangkan pada awal tahun,” ujar Widianto, Kabag Umum Penerbit ANDI Jogjakarta.

Pada awal 2008, jelasnya, target pemasukan dalam satu tahun dicanangkan Rp 4,5 miliar di wilayah Jawa Timur. Namun akibat krisis sejak pertengahan tahun, hasil yang dicapai sampai akhir tahun baru sebatas Rp 3,7 miliar.

Deraan krisis global menurut Widianto membuat daya beli masyarakat terhadap buku jauh menurun. “Jangankan beli buku, untuk membeli kebutuhan yang lebih mendesak saja orang pikir-pikir dulu. Semua akhirnya berbelanja dengan skala prioritas,” tambahnya.

Namun, lanjutnya, situasi tersebut kini mulai membaik. Daya beli masyarakat terhadap buku dinilainya mengalami peningkatan. Hal itu, menurutnya, bisa dilihat dari hasil penjualannya pada Januari yang meningkat 20% dibanding Januari tahun lalu.

“Buku kan sekarang sudah menjadi kebutuhan primer bagi banyak orang. Jadi ketika perekonomian dirasa relatif membaik, orang akan mulai belanja buku lagi,” jelasnya. Dengan peningkatan tersebut, dia optimistis menargetkan pertumbuhan penjualan sampai 50% dari hasil 2008.

Bila Widianto menyebut krisis sebagai pemicu penurunan omzet, Toni Purwono, National Sales Manager Indeks and Institution PT Intan Pariwara, menyebut kehadiran Buku Sekolah Elektronik (BSE) sebagai tantangan berat lainnya. “Ini uniknya berbisnis buku, Mas. Secara riil memang BSE turut mempengaruhi omzet. Namun kita tidak menyebut itu sebagai
kerugian,” ujarnya.

“Dengan adanya BSE, buku yang kita terbitkan lebih kita prioritaskan pada buku-buku tentang keterampilan, seperti kerajinan tangan, elektronika, komputer dan sebagainya,” bebernya.

selengkapnya silakan klik http://www.dinamikaebooks.com/artikel.php

LIMA BUKU WINNETOU SERI REMAJA DITERBITKAN

Sumber : Antara News kiriman Pandu Ganesa via Pasar Buku

Jakarta (ANTARA News) - Lima buku seri Winnetou untuk remaja karya penulis Jerman legendaris Karl May, yakni "Anak Pemburu Beruang", "Hantu Llano Estacado", "Harta di Danau Perak", "Raja Minyak" dan "Mustang Hitam" kembali diterbitkan.

"Saya menganjurkan remaja untuk membaca buku-buku ini. Winnetou dan kawan-kawan tidak hanya memenuhi rasa ingin tahu soal petualangan mereka, tetapi lebih dari sekedar itu, memberi teladan akan keberanian, kepahlawanan, dan kemanusiaan," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI Riris Sarumpaet yang membahas mengenai lima buku tersebut di Wisma ANTARA Jakarta, Selasa.

Ia menyayangkan, generasi sekarang tidak membaca buku yang baik, misalnya membaca buku-buku komik seperti Vagabond, Manga serta buku-buku Chicklit yang tidak mendidik.

Menurut dia, generasi muda sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia, karena itu jika mereka salah memilih buku maka akan suramlah masa depan bangsa.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI) Pandu Ganesa yang menerbitkan kelima buku itu bersama Pustaka Primatama mengatakan, sebagian dari buku-buku yang sama pernah terbit di Indonesia pada tahun 1960-an dari naskah Belanda.

"Buku-buku yang terbit sekarang diterjemahkan langsung dari naskah aslinya yang berbahasa Jerman," kata pecinta Karl May itu.

Buku-buku Karl May yang diterbitkannya di Indonesia selain buku-buku serial untuk remaja tersebut, juga serial "Winnetou I: Kepala Suku Apache", "Winnetou II: Si Pencari Jejak", "Winnetou III: Winnetou Gugur", "Winnetou IV Ahli Waris Winnetou", "Old Surehand I: Oase di Llano Estacado", "Old Surehand II: Jefferson City".

Juga buku serial "Kara Ben Nemsi I: Menjelajah Gurun", "Kara Ben Nemsi II: Penyembah Setan", "Kara Ben Nemsi III Petualangan di Kurdistan", "Kara Ben Nemsi IV: Kafilah Maut", "Kara Ben Nemsi V: Dari Bagdad ke Stambul", serta komik-komik Winnetou dan Old Shatterhand serta buku "Dan Damai di Bumi".

Winnetou, ujar Pandu, meski berkisah tentang petualangan di negeri wild west namun tidak bernuansa pertumpahan darah. Kemenangan Winnetou dan Old Shatterhand selalu bernuansa kecerdasan, kebijakan serta dipenuhi pesan kemanusiaan.

"Ia hidup seratus tahun lalu, namun pemikirannya sudah sangat maju dengan pernyataannya bahwa bangsa Eropa merupakan bangsa pencuri tanah, kolonialisme sama dengan terorisme, dan bagaimana Barat berutang budi pada dunia Timur," katanya dan menambahkan bahwa Karl May yang kontroversial ini sempat dimusuhi karena pendapatnya itu.

Buku-buku karya Karl May sedikitnya terdiri dari 80 judul buku dan terjual hingga lebih dari 125 juta eksemplar, belum termasuk edisi bahasa asing yang tak kurang diterjemahkan dalam 39 bahasa dunia. (*)

COPYRIGHT © 2009 ANTARA

PubDate: 31/03/09 19:42

WINNETOU DAN TAPANULI

Oleh Pandu Ganesa via Pasar Buku
Medan geger, pak ketua DPRD bahkan wafat terkena dampak demo itu. Tapanuli (tapian na uli=tepian yang indah) pun resah. Kompas hari ini (Februari lalu) menyebutkan bahwa Sibolga zaman kolonial adalah sebuah karesidenan, dst dst.

Charley (ak.a Old Shatterhand, a.k.a Kara Ben Nemsi), si pengeliling dunia pada paroh kedua abad-19 itu (paling tidak demikian yang disampaikan Karl May, babe-nya Winnetou) rupanya menulis juga tentang petualangannya di Sibolga, Teluk Tapanuli.

Berikut dicuplik dari: Di Tepian Lautan Teduh, tentang Indonesia, tepatnya Sumatra bagian barat. Cerita ini adalah prequel dari Dan Damai di Bumi! Naskah berikut belum diedit.

ogh/gono

http://indokarlmay.com http://tokowinnetou.com

=====
Dalam pada itu kami telah meninggalkan pulau Pulo si Malu dan menuju ke arah tenggara. Di sebelah kiri, jauh di hadapan kami, tampak kepulauan Baniak, dan di sebelah kanan kami di kejauhan muncul kepulauan kecil yang terletak di pantai utara Pulo Niha: Kami berlayar menuju teluk Tapanuli.

Bagi seorang asing tidaklah mudah untuk memasuki pulau Baniak dan Pulo Niha, karena dari yang satu ke yang lainnya berderet sejumlah pulau kecil yang membuat pelayaran ke sana tidak aman; sebab itulah orang mesti membawa seorang pemandu walau di sini tidak ada peraturan yang mewajibkannya. Beberapa perahu berbendera pemandu menghampiri kami. Sebuah tali dilempar kepada perahu pertama yang mencapai kami, kemudian penumpangnya naik ke atas geladak.

Dia seorang Melayu asli, tapi kelihatannya dia mengerti baik bahasa Belanda maupun bahasa Inggris; dengan cepat dia sepakat dengan Lord tentang honor panduan dan kemudian mengambil alih komando yacht; maksudnya, dia naik ke atas bersama Raffley untuk menjadi menjadi juru mudi dan menunjukkan dia bagaimana mengoperasikan kemudi.

Saya berjalan ke ujung depan haluan, karena dari sana saya dapat melihat pemandangan terbaik. Pemandangan di sana sangat indah, ya, sangat unik. Semakin dekat kami mendekati teluk, semakin jelas pantai tinggi Sumatera naik di hadapan kami. Tetumbuhan apakah yang terlihat di sana itu! Dunia tetumbuhan Sumatera menawarkan pemandangan yang sangat luar biasa, begitu indah dan beragam; kami tiba dari laut tinggi dan meluncur di antara pulau-pulau yang menawan ke arah sebuah daratan yang tampak seperti seorang peri yang berkilau kehijauan dan harum dalam pasang naik yang bersinar seperti batu pualam. Pemandangan luar biasa dan sangat menawan ini merebut semua perhatian saya, hingga apa yang terjadi di belakang di atas dek tidak memancing sedikit pun perhatian saya.

Saya merasakan semua apa yang pernah saya baca tentang Sumatera, saya berpikir terutama tentang binatang-binatang buruan yang banyak terdapat di pulau ini: orang utan, gajah, badak bercula dua, tapir, macan kumbang, dan khususnya raja harimau yang di sini sangat kuat, berbahaya, dan ditakuti seperti kerabatnya di India. Apakah saya akan menemukan kesempatan untuk berburu di pulau ini?

Kini kami sudah berada di teluk, di mana kebetulan tak ada satu pun kapal Eropa yang sedang berlabuh; tetapi ia semakin ramai oleh praue-praue dan rakit-rakit Melayu. Yacht berbelok dan tidak menuju daratan, melainkan ke pulau Mansilla yang terletak di depan teluk, tentang mana saya tidak merasa heran, sebab saya tidak kenal kondisi-kondisi lokal di sini.